PERBAUNGAN-Keindahan pantai mangrove di Kawasan Kampoeng Nipah Serdang Bedagai, Sumatera Utara, kini sedang menjadi buah bibir.
Bukan hanya karena pasir putihnya yang kini bersih, pepohanan mangrove membuat pantai tersebut tampak asri dan sejuk.
Adapula jembatan yang menghubungkan pantai dan hutan mangrove juga menjadi spot foto favorit wisatawan mendokumentasikan keindahan pantai dan puluhan pohon mangrove yang berjejer meneduhkan pantai.
Pantai Mangrove disebut Pantai Mangrove karena memiliki area yang ditanami pohon mangrove yang banyak dan kini rimbun menghijaukan sekitar pantai.
tempat wisata tersebut selalu dipadati wisatawan yang datang dari dalam kota maupun luar kota untuk menikmati keindahan pantainya serta belajar mengenal lebih dekat tentang tumbuhan pohon mangrove terkhususnya bagi para orang tua yang membawa anak-anak nya ke wisata ini di hari libur.
Ariana, pengunjung menuturkan liburan tidak hanya tentang jalan-jalan yang menyenangkan untuk melepas kepenatan, liburan juga bisa mengandung nilai edukasi, seperti berwisata Mangrove.
"Pantai ini merupakan lokasi ekowisata mangrove terpadu berbasis masyarakat pertama di Indonesia, dimana dalam satu lokasi ini terdapat hutan mangrove, pengolahan produk berbahan dasar mangrove, hingga homestay yang dikelola oleh penduduk setempat," katanya.
Menurutnya, walaupun pohon bakau atau mangrove sering dijumpai di beberapa pantai di Sumatera Utara, tapi tidak ada pantai yang seserius pantai mangrove dalam mengelolaan dan pengurusannya sehingga membuat hutan mangrove di sekitar pantai.
"Pohon mangrove mempunyai banyak manfaat, salah satunya yaitu adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami," katanya mahasiswa yang sedang melakukan kunjungan studi ke pantai mangrove.
Di sana, wisatawan juga ditawarkan menu andalan hasil tangkapan nelayan di pantai sekitar, yakni ikan bakar yang segar.
Wisatawan bisa menikmati makanan sambil melihat pemandangan pantai dan hutan mangrove di pondok-pondok sekitar yang dibandrol sebesar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu tergantung ukuran pondok.
Pantai mangrove dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1,5-2 jam dari Kota Medan dengan menggunakan transportasi umum dan berhenti di Simpang Pantai Kelang, Kecamatan Sei Buluh masuk ke dalam menuju lokasi wisata kurang lebih 8 km lagi.
Wisatawan bisa naik sepeda motor, mobil maupun bus untuk menuju lokasi wisata ini.
Fasilitas di tempat wisata ini sudah dibilang memadai, karena sudah terdapat kantin, toilet, pondok, tempat sholat, area memancing dan terdapat 3 buah homestay, homestay berisi satu kasur ukuran sedang dan satu kipas angin, kamar ini muat untuk empat orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar